Mereka yang mengalami perubahan pola tidur selama libur Lebaran disarankan untuk memulihkan kebiasaan tidur mereka menjelang akhir masa liburan, sebelum kembali ke aktivitas kerja atau sekolah. Dokter spesialis kesehatan tidur, Andreas Prasadja, dalam wawancaranya dengan ANTARA dari Jakarta pada hari Senin, menyatakan bahwa pemulihan pola tidur sebaiknya dilakukan secara bertahap. "Proses ini sebaiknya dilakukan dengan perlahan dan santai," ungkap dr. Andreas Prasadja, RPSGT, yang berpraktik di Klinik Gangguan Tidur Mitra Keluarga Kemayoran, Jakarta. Pemulihan pola tidur yang bertahap penting untuk menghindari timbulnya ketegangan yang dapat menyebabkan kesulitan tidur. "Untuk mengembalikan pola tidur sebenarnya tidak terlalu sulit, cukup lakukan seperti biasa. Misalnya, jika biasanya tidur pada pukul 21.00, selama Ramadhan tidur pada pukul 22.00, maka kembalikan secara perlahan," jelas dokter Andreas. "Ini mirip dengan kondisi jet lag, di mana perbedaan satu jam dalam waktu tidur memerlukan satu hari untuk kembali ke pola normal. Jadi, jika ada perbedaan tiga jam, dibutuhkan tiga hari, dan jika enam jam, maka enam hari diperlukan," tambahnya. Ia juga menekankan pentingnya bagi individu yang ingin memulihkan pola tidur untuk menghindari konsumsi makanan dan minuman berkafein, yang dapat mengganggu kualitas tidur. Psikolog klinis dari Universitas Indonesia, Kasandra A. Putranto, menjelaskan bahwa selama masa liburan, banyak orang cenderung mengubah pola tidur mereka dengan tidur lebih larut dan bangun lebih siang. "Perubahan kebiasaan tidur ini, seperti tidur larut malam dan bangun siang, dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh," ujarnya. "Setelah liburan, banyak individu mengalami kesulitan dalam mengembalikan pola tidur mereka, karena tubuh dan pikiran memerlukan waktu untuk beradaptasi kembali dengan rutinitas sehari-hari," tambahnya. Ia merekomendasikan agar mereka yang ingin memperbaiki pola tidur setelah liburan menetapkan jadwal tidur yang konsisten, termasuk pada akhir pekan, serta membatasi asupan makanan dan minuman yang mengandung kafein. Menurutnya, penting juga untuk menciptakan lingkungan tidur yang nyaman, seperti memastikan kamar tidur gelap, sejuk, dan tenang agar dapat tidur dengan nyenyak di malam hari. "Selain itu, pertimbangkan untuk melakukan meditasi atau yoga sebelum tidur guna mengurangi stres dan menenangkan pikiran," tutup Kasandra.