Pemilihan jenis makanan serta metode pengolahan makanan yang akan dikonsumsi memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan kulit, menurut penjelasan dokter spesialis dermatovenerologi. Dalam sebuah diskusi daring mengenai kesehatan kulit yang berlangsung pada hari Jumat, Dr. dr. Sondang MH Amelia P. Sirait Sp.DVE(K) MPed.Ked FINSDV, FAADV mengungkapkan bahwa untuk menjaga kesehatan kulit selama puasa, sebaiknya menghindari makanan dengan indeks glikemik tinggi. Makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi, seperti makanan olahan, fast food, roti putih, sereal, dan camilan manis, dapat memicu berbagai masalah kesehatan, termasuk timbulnya jerawat. "Hormon insulin dan IGF-1 sangat dipengaruhi oleh konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, serta makanan hewani, terutama yang berasal dari sapi. Produk susu, misalnya, memiliki kadar IGF-1 yang tinggi, sehingga sebaiknya dihindari untuk menurunkan indeks glikemik," jelas Kepala Divisi Dermatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tersebut. Sebagai konsultan dermatologi di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, ia menyarankan agar mengonsumsi nasi dingin atau memilih nasi dari beras basmati, beras merah, beras hitam, atau beras coklat untuk membantu menurunkan indeks glikemik. Dokter Sondang juga tidak merekomendasikan konsumsi sereal. Ia menyatakan bahwa oat mentah, roti gandum utuh, roti sourdough, pasta, dan buah-buahan termasuk dalam kategori makanan dengan indeks glikemik rendah yang dapat dijadikan pilihan. Dokter Sondang menekankan pentingnya memilih metode pengolahan makanan yang akan dikonsumsi. Ia menjelaskan bahwa interaksi antara protein atau lemak dengan gula dapat menghasilkan advanced glycation end products (AGEs) yang bersifat toksik. Menurutnya, senyawa ini dapat memperlambat proses penyembuhan luka pada kulit, merusak keratinosit, dan meningkatkan produksi melanin, yang dapat mengakibatkan kulit menjadi lebih gelap. "Lebih parahnya lagi, di dalam dermis, yang terletak di bawah epidermis, terdapat serabut kolagen yang dapat rusak akibat keberadaan AGEs. Hal ini berkontribusi pada proses penuaan, sehingga kulit menjadi kendur," ujarnya. Ia menjelaskan bahwa AGEs dapat ditemukan dalam makanan yang digoreng dan dipanggang, serta makanan yang berubah warna menjadi coklat atau gelap setelah diolah, seperti daging panggang dan roti panggang. Dokter Sondang merekomendasikan metode pengolahan makanan seperti merebus, mengukus, atau menumis sebagai pilihan yang lebih baik untuk kesehatan kulit. Selain mengonsumsi makanan bergizi yang disiapkan dengan cara yang tepat, ia juga menekankan pentingnya menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan meminum air minimal delapan gelas sehari untuk kesehatan kulit. Di samping itu, ia menyarankan penggunaan pelembab dan tabir surya yang sesuai dengan kondisi kulit saat beraktivitas di luar ruangan.
Hello
gbBGjlE nBgbdu ZgD