Antara Kaltim/HO-Dokumentasi pribadi

Pengamat: Signifikansi Pemantauan Mutu Pendidikan Di Kalimantan Timur Menjelang Ibu Kota Negara

Senin, 20 Jan 2025

Pengamat pendidikan dari Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda, Profesor Susilo, menekankan pentingnya evaluasi dan pemantauan program pendidikan untuk memastikan pemerataan kualitas di Kalimantan Timur seiring dengan persiapan Ibu Kota Nusantara (IKN).

"Pengawasan dan keseimbangan dalam evaluasi program pendidikan sangat diperlukan. Kita harus memiliki parameter yang jelas untuk menilai kemajuan dan efektivitas program," ungkap Susilo di Samarinda pada hari Jumat.

Ia memberikan contoh beberapa parameter yang dapat diterapkan, seperti pemerataan infrastruktur, kualitas pengajar, kualitas siswa, interaksi siswa dengan masyarakat, serta perubahan pola pikir atau mindset.

Susilo juga menekankan pentingnya pemantauan agar program dapat berjalan sesuai dengan target yang ditetapkan. "Tanpa adanya pengawasan dan pemantauan, program akan berjalan tidak terarah. Kita perlu mengetahui sejauh mana program Dinas Pendidikan mencapai target yang ditentukan, serta sejauh mana target dari Otorita IKN dapat tercapai," jelasnya.

Lebih lanjut, Susilo berharap agar sebelum IKN disahkan, terdapat laporan ilmiah atau evaluasi yang komprehensif. Laporan ini diharapkan dapat menunjukkan perubahan yang terjadi sejak wacana IKN dimunculkan, sehingga kekurangan dapat diperbaiki dan alokasi anggaran dapat dilakukan dengan tepat.

"Evaluasi terhadap pemerataan kualitas pendidikan sangatlah krusial. Jika infrastruktur di Kalimantan Timur sudah sangat baik, pertanyaannya adalah apakah kualitas pengajar di sekolah-sekolah di daerah terpencil sudah memadai?" tegas Susilo.

Dampak terhadap siswa juga perlu dievaluasi, misalnya dengan melihat persentase siswa SMA yang berhasil diterima di perguruan tinggi negeri.

Ia juga menekankan betapa pentingnya kolaborasi antara sekolah, masyarakat, dan keluarga. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi mengenai hubungan antara komite sekolah, orang tua, dan pihak sekolah. Semua elemen ini harus bersinergi untuk menciptakan interaksi yang sehat dalam satuan pendidikan.

Pada akhirnya, Susilo menegaskan bahwa tujuan pendidikan di daerah adalah untuk membentuk pola pikir yang mendalam dalam kehidupan masyarakat Kaltim. "Pola pikir yang sejalan dengan kehidupan masyarakat Kaltim, yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur budaya lokal," ujar Susilo.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar

cbkDjZpJNBdjC

0

nXxAzOFwH

0

OvbJJkfMSMzCCt

0

iUOSfPDVWUPvPP

0

ngfyAPbJUWGhYou

0

MVQdXrhdsiXa

0

xfEjcNLY

0

hSKDDsDzYY

0

OYACcLHl

0

BytNUhUsLS

0